SAHID TOUR / ARTIKEL  / Pembatalan Haji 2021, Perusahaan Travel Haji Merugi

Pembatalan Haji 2021, Perusahaan Travel Haji Merugi

Genap dua tahun calon jamaah haji belum bisa menunaikan ibadah ke tanah suci. Pandemi corona yang melanda dunia menjadikan pemerintah Arab Saudi berhanti-hati membuka pintu masuk ke negaranya. Lantas, bagaimana dampaknya bagi perusahaan travel haji

H Boy Rahmadi Nafarin, Direktur Utama Ramasindo Tour, Banjarmasin, mengatakan, terkait  kebijakan pemerintah tahun 2021 yang kembali tidak memberangkatkan haji, maka pihaknya yang menyelenggarakan perjalanan haji khusus, jelas merugi.

“Akibat penundaan keberangkatan, ada beberapa calon jamaah yang terpaksa mengambil dana. Tapi ada juga yang masih menunggu, apalagi kondisi pandemi ini keadaan ekonomi masih belum normal,” jelasnya.

Boy tidak menyebutkan nominal kerugian dialami. Sebagai gambaran ia hanya mengatakan, kerugian itu terasa bagi perusahaannya dan  perusahaan travel haji lainnya yang kantornya masih sewa. Artinya, ada biaya operasional yang harus dikeluarkan sedangkan pendapatan berkurang. 

Saat kondisi normal, sebelum pandemi, setiap tahun biasanya yang mendaftar dan diberangkatkan haji plus jumlahnya antara 50 sampai 100 jamaah. 

“Saat ini kami hanya berharap agar pemerintah mempunyai strategi dan metode yang baik, khususnya untuk kami yglang bergelut di bidang travel agen, baik penyelenggara umrah dan haji khusus maupun travel agen yang bergerak di bidang tour operator,” pintanya, seraya berharap kondisi ini tidak berlarut-larut tanpa ada kepastian. 

H Saridi, Ketua FK Patuh (Forum Komunikasi Penyelenggara Umroh dan Haji Khusus) mengatakan, anggotanya yang berjumlah 54 perusahaan terdiri PPIU (Perusahaan Penyelenggara Ibadah Umroh) dan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus) memang sangat merasakan dampak tidak bisa diberangkatkannya haji dan umroh.

Dikatakan Saridi, ada beberapa calon jamaah yang mengambil dananya, tapi hanya sedikit yang mengambil, Sekitar 1 persen lebih saja. Ada juga yang tetap menitipkan. Pada intinya, 95% lebih calon jamaah masih tetap komitmen menitipkan dana berhaji dengan tidak mengambil dana.

“Kondisi yang memang tidak memungkinkan  bagi calon jamaah untuk berangkat. Saat ini kan yang boleh hanya warga setempat dan ekspatriat (pekerja asing) dengan kuota 60 ribu jamaah,” ujar Saridi yang juga pemilik Al Insani Travel Banjarmasin.

Lanjutnya, itu pun untuk berhaji ada paket biaya yang ditetapkan Kementerian Haji Arab Saudi. Kategori Pertama 13.931,04 Riyal (sekitar Rp 52,8 juta). Kategori Kedua 16.539,24 Riyal (sekitar Rp 62,7 juta). Kategori Ketiga 19.044,57 Riyal (sekitar Rp 72,2 juta). Harga sudah termasuk pajak.

Jika dibandingkan biaya haji atau ONH 2021 senilai Rp44 juta, maka kalaupun kita bisa penuhi persyaratan ketat dari Arab Saudi, apakah calon jamaah juga mampu menambah biaya lagi yang notabene itu belum termasuk tiket pesawat.

Harga paket yang cukup tinggi itu disebabkan oleh adanya serangkaian penerapan protokol pencegahan COVID-19.

Sumber :

https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/06/23/pembatalan-haji-2021-perusahaan-travel-haji-merugi

No Comments

Leave a Reply:

× Whatsapp Kami sekarang