Kemenag – RS Pertamedika Teken Kerjasama Konversi Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Darurat Covid-19
Jakarta (PHU)–Usai diresmikan Presiden Joko Widodo, Asrama Haji Pondok Gede kini telah dikonversi menjadi Rumah Sakit Darurat (RSD) bagi pasien Covid-19.
Penyiapan fasilitas kesehatan pun sudah disiapkan 5 hari sebelum diresmikan Presiden Jokowi pada Jumat (09/07/2021). Setelah diresmikan, Kementerian Agama bersama dengan PT. Pertamina Bina Medika (RS Pertamedika IHC) menandatangani kerjasama konversi Asrama Haji Pondok Gede menjadi RSD Covid-19 terkait pemanfaatan lahan/gedung.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar, Kepala UPT Asrama Haji Pondok Gede Dasrul El Hakim dengan Direktur Utama PT Pertamedika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rachmat bertempat di Gedung Utama Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. Jumat (09/07/2021).
Menurut Fathema, penandatanganan kerjasama dengan Kemenag ini merupakan hasil tindaklanjut dari arahan Presiden agar asrama haji dapat dimanfaatkan sebagai RS Darurat bagu pasien Covid-19.
"Kerjasama antara RS pertamedika Indonesian Health Corporation Group biasa dikenal (IHC) dalam hal ini Rumah Sakit dibawah Kementerian BUMN bekerjasama dengan Kementerian Agama dalam penanggulangan pasien Covid-19 dengan menggunakan gedung yang dimiliki oleh Kementerian Agama yang dikonversi menjadi ruangan-ruangan perawatan," jelas Fathema usai penandatangan dengan Kemenag.
Ia mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan beberapa fasilitas-fasilitas instalasi gawat darurat (IGD) seperti ventilator, infus pump serta monitoring hemodinamik.
"Fasilitas yang disiapkan adalah Instalasi Gawat Darurat yang dilengkapi juga dengan ventilator karena kita tahu saat ini setiap kali orang ke ugd adalah orang dengan kondisi yang sangat berat sehingga kita lengkapi juga dengan mesin-mesin sepertu ventilator, infus pump serta monitoring hemodinamik," terangnya.
Untuk ruangan Intensive Care Unit (ICU) dan High Care Unit (HCU) kata Fathema, Pertamedika akan menggunakan ruangan lain yang luas seperti Gedung Arafah yang dapat menampung 140 pasien, namun sampai saat ini diakuinya baru bisa menampung 50 persen karena pihaknya masih menunggu permintaan oksigen.
"Sementara ruangan-ruangan lain yang ada adalah bentuk ruangan yang luas di mana semuanya akan di gunakan sebagai High Care Unit (HCU) seperti gedung pertemuan wisma haji yang dinamakan dengan gedung arafah dapat menampung pasien totalnya kapasitasnya 140 bed sekarang baru 50 persen yang dapat digunakam kedepan akan ditambah menjadi 140 bed yang kami akan segera untuk ICU dan HCU," kata Fathema.
"UGD dengan ventilator yang kemudian akan bertahap kita bisa digunakan karena hari ini kita masih menunggu supply oksigen masuk," tambahnya.
Sementara itu, pihaknya juga sudah menerjunkan 800 tenaga kesehatan (Nakes) yang tersebar dibeberapa rumah sakit dan klinik yang bekerjasama dengan Pertamedika.
Rumah Sakit yang bekerjasama dengan RS Pertamedika sendiri ada di 73 RS dan Rumah Sakit swasta yang bergabung dengan kami sebanyak 7 Rumah Sakit jadi total ada 80 RS dengan 43 klinik yang berada dari Sabang sampai merauke.
"Jumlah nakes yang diturunkan dari pertamedika berjumlah 800 nakes sebagian untuk area RSD Asrama Haji ini sebagian lagi kami akan membuka suatu lahan lagi di Tanjung Duren Rumah Sakit Modular berkapasitas 300-540 pasien,"
Ia berharap dengan penandatangan kerjasama antara Kementerian Agama dan Kementerian BUMN, Indonesia bisa melawan dan meningkatkan daya tahan terhadap Covid-19 ini.
"Karena bagaimana kita memerangi covid, kemungkinan pandemi ini akan panjang kita perlu peningkatan endurance dengan kerjasama yang memiliki goal yang sama bagaimana kita mengatasi penyebaran covid dan pasien-pasien yang jumlahnya sangat besar sampai saat ini," tandasnya.
Sumber :