SAHID TOUR / ARTIKEL  / 7 Cara Berbusana dan Berhias Diri Ala Rasulullah SAW

7 Cara Berbusana dan Berhias Diri Ala Rasulullah SAW

Dalam Sunan At Tirmidzi dijelaskan sunnah-sunnah Rasulullah ketika berpakaian dan berhias diri. Yakni kebiasaan cara berpakaian dan berhias yang disukai Nabi Muhammad SAW.

Pertama, memakai pakaian berwarna. Rasulullah sering diidentikkan dengan pakaian berwarna putih. Dalam salah satu hadits, pernah sahabat melihat Rasulullah SAW berpakaian dengan warna merah. 

عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ مَا رَأَيْتُ مِنْ ذِي لِمَّةٍ فِي حُلَّةٍ حَمْرَاءَ أَحْسَنَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُ شَعْرٌ يَضْرِبُ مَنْكِبَيْهِ بَعِيدُ مَا بَيْنَ الْمَنْكِبَيْنِ لَمْ يَكُنْ بِالْقَصِيرِ وَلَا بِالطَّوِيلِ قَالَ أَبُو عِيسَى وَفِي الْبَاب عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ وَأَبِي رِمْثَةَ وَأَبِي جُحَيْفَةَ وَهَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Al Bara ia berkata, “Aku tidak pernah melihat seorang laki-laki yang mempunyai rambut panjang saat mengenakan kain berwarna merah sebagus Rasulullah.

Rambut beliau panjangnya sebahu, tidak panjang dan tidak pendek.” Abu Isa berkata, “Dalam bab ini juga ada hadits dari Jabir bin Samurah, Abu Rimtsah dan Abu Juhaifah. Dan hadits ini derajatnya hasan sahih.”

Kedua, selain sorban putih, Nabi Muhammad SAW juga pernah mengenakan sorban hitam. Dua sahabat Nabi pun pernah melihatnya ketika memasuki kota Makkah.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ يَوْمَ الْفَتْحِ وَعَلَيْهِ عِمَامَةٌ سَوْدَاءُ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَعُمَرَ وَابْنِ حُرَيْثٍ وَابْنِ عَبَّاسٍ وَرُكَانَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ جَابِرٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Jabir ia berkata, “Nabi SAW masuk Makkah saat terjadi penaklukan dengan mengenakan imamah (surban yang dililitkan kepala) berwarna hitam.” Abu Isa berkata, “Dalam bab ini juga ada hadits dari Ali, Umar, Ibnu Huraits, Ibnu Abbas dan Rukanah.” Abu Isa berkata, “Hadits Jabir ini derajatnya hasan sahih.”

Ketiga, Rasulullah senang mengenakan jubah dan khuf. Khuf adalah alas kaki yang terbuat dari kulit yang menutup hingga mata kaki. 

عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الْمُغِيرَةِ بْنِ شُعْبَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَبِسَ جُبَّةً رُومِيَّةً ضَيِّقَةَ الْكُمَّيْنِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Urwah Ibnul Mughirah bin Syu’bah dari Bapaknya bahwa Nabi SAW pernah mengenakan jubah dari Rum yang lubang lengannya sempit.” Abu Isa berkata, “Hadits ini derajatnya hasan sahih.”

Keempat, Rasulullah senang pakaian berbahan katun.  

عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ أَحَبَّ الثِّيَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلْبَسُهَا الْحِبَرَةُ

Dari Qatadah dari Anas dia berkata, “Pakaian yang paling disukai Rasulullah SAW adalah hibarah (pakaian yang berhiaskan katun).”

Kelima, Rasulullah sering mengenakan sandal dengan dua tali.

عَنْ قَتَادَةَ قَالَ قُلْتُ لِأَنَسِ بْنِ مَالِكٍ كَيْفَ كَانَ نَعْلُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُمَا قِبَالَانِ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Qatadah ia berkata, “Aku bertanya kepada Anas, ‘Sandal Rasulullah SAW itu seperti apa?” Ia menjawab, “Sandalnya mempunyai dua tali.” Abu Isa berkata, “Hadits ini derajatnya hasan sahih.”

Keenam, Rasulullah senang memakai cincin perak dan mata cincin yang terbuat dari perak pula. Rasulullah juga menganjurkan mengenakan cincin di jari kiri dan melarang mengenakannya di dua jari bersamaan. 

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ خَاتَمُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ وَرِقٍ وَكَانَ فَصُّهُ حَبَشِيًّا

Dari Anas ia berkata, “Cincin Nabi SAW terbuat dari perak, sedangkan mata cincinnya dari Habasyah.

Ketujuh, bercelak.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اكْتَحِلُوا بِالْإِثْمِدِ فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعْرَ وَزَعَمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَهُ مُكْحُلَةٌ يَكْتَحِلُ بِهَا كُلَّ لَيْلَةٍ ثَلَاثَةً فِي هَذِهِ وَثَلَاثَةً فِي هَذِهِ

Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hendaklah kalian bercelak dengan Al Itsmid (jenis celak terbaik), sebab ia akan menguatkan pandangan dan menumbuhkan bulu.”

Ibnu Abbas berkeyakinan bahwa Nabi SAW mempunyai celak yang selalu beliau gunakan setiap malam (menjelang tidur); tiga kali di sebelah dan tiga kali di sebelah lain.”

No Comments

Leave a Reply:

× Whatsapp Kami sekarang