Saudi Belum Izinkan Jemaah Indonesia Umrah, Ini penjelasan Kemenag
Temanggung (PHU)—Pemerintah Arab Saudi telah membuka akses umrah pada 10 Agustus 2021 lalu. Namun Pemerintah Indonesia dan asosiasi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) sepakat untuk memprioritaskan penanganan COVID-19 terlebih dahulu.
Indonesia masih menjadi salah satu negara dari 9 negara yang belum bisa berkunjung ke Negara Arab Saudi.
“Bukan belum bisa umrah tapi belum bisa berkunjung ke Arab Saudi kenapa? Karena suspend penerbangan kita, karena kasus covid19 di Indonesia masih tinggi. Atas dasar itu sampai sekarang kita belum bisa berkunjung ke Arab Saudi,” tegas saat Diseminasi Pembatalan Keberangkatan Haji Tahun 2021 di Temanggung, Jawa Tengah. Rabu (18/08/2021).
Khoirizi mengakui, dirinya menerima surat edaran terkait pembukaan akses ibadah umrah dari Pemerintah Arab Saudi tersebut.
“Betul bahwa edaran itu ada Arab Saudi akan membuka umrah pada tanggal 10 agustus 2021,” jelasnya.
Menurutnya, jika jemaah umrah Indonesia dapat berangkat ke Tanah Suci, mau tidak mau, Harus mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan Pemerintah Arab Saudi seperti penbambahan vaksin booster, prokes yang ketat, karantina hingga transit dinegara ketiga.
“Apakah jemaah indonesia tidak boleh umrah? boleh-boleh saja, asal protokol kesehatannya ketat, suntik booster, harus karantina, transit dinegara ketiga,” terangnya.
Ia menjelaskan, selain suspend penerbangan, saat ini Pemerintah Arab Saudi masih belum memutuskan penggunaan vaksin yang digunakan oleh jemaah haji Indonesia yakni Sinovac. Pemerintah Arab Saudi saat ini menggunakan 4 vaksin resminya yakni Pfizer, Moderna, Johnson’s n Johnson, serta AstraZeneca.
“Alasannya adalah pertama ada suspend penerbangan, kedua adalah vaksin kita belum digunakan oleh pemerintah arab saudi bukan tidak diakui. Sementara indoneaia pakai Sinovac,” katanya.
"Kenapa berbeda? mungkin karena iklimnya berbeda. Orang arab saudi mungkin tidak pas pakai sinovac maka mereka pakai 4 vaksin tadi. Begitu juga indonesia belum tentu pas dengan 4 vaksin tersebut, karena obat itu kan sama dengan pakaian, kita terbiasa pakai sarung untuk orang Arab Saudi akan aneh pakai sarung. Begitu juga pakaian abaya mungkin di Arab Saudi terasa indah ketika diguanakan di Indonesia akan juga terlihat lucu," sambungnya.
Walaupun sekarang vaksin Sinovac telah diakui WHO, ia berharap Kementerian Kesehatan Indonesia agar berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi supaya jemaah haji tidak perlu lagi booster, tidak perlu karantina hingga transit dinegara ketiga.
“Tapi alhamdulillah hari ini vaksin kita telah diakui oleh WHO, maka itu saya minta ke Kementerian Kesehatan agar berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi suapaya jemaah haji tidak perlu lagi booster, tidak perlu karantina hingga transit dinegara ketiga,” ujarnya.
Terakhir, pemerintah dan DPR tidak akan pernah merugikan masyarakat dan jemaah haji.
“Pemerintah dan DPR akan terus memudahkan layanan-layanan kepada jemaah haji,” tandasnya.
Sumber :
https://haji.kemenag.go.id/v4/saudi-belum-izinkan-jemaah-indonesia-umrah-ini-penjelasan-kemenag