SAHID TOUR / ARTIKEL  / Pandemi Membaik, Dirjen PHU: Tidak Ada Lagi Alasan Proyek SBSN Terhambat

Pandemi Membaik, Dirjen PHU: Tidak Ada Lagi Alasan Proyek SBSN Terhambat

Jakarta (PHU) — Keputusan Arab Saudi untuk melonggarkan sebagian aturan protokol kesehatan (prokes) di Tanah Suci menjadi angin segar bagi Indonesia. Dengan kondisi yang membaik ini, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief mengimbau agar tidak ada lagi pelaksanaan proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang terhambat.
“Saat ini pandemi mulai membaik, jadi tidak ada alasan lagi pekerjaan terhambat. Kita akui banyak keterbatasan pada tahun lalu, banyak pemakluman terhadap progress pembangunan. Namun tahun ini, insya Allah, semoga kita diberikan kemudahan,” kata Hilman saat membuka secara resmi kegiatan Evaluasi Program dan Anggaran Pelaksanaan Proyek SBSN Tahun Anggaran 2022 di Hotel Grand Orchardz Kemayoran Jakarta, Rabu (09/03/2022).

Dengan mengangkat tema “Terencana, Terlaksana, dan Tepat Guna”, kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan proyek SBSN, yang terdiri dari Revitalisasi dan Pembangunan Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) dan Asrama Haji Tahun Anggaran 2022.

Adanya kegiatan ini, sambung Hilman, diharapkan dapat memperbaiki pelaksanaan proyek pembangunan SBSN yang selama ini masih terhambat.

“Evaluasi proyek tahun 2022 akan terus kita lakukan, kita saling mengawal dan saling mengingatkan untuk kerja in-time atau sampai waktunya. Kedepannya kita ingin memperbaiki rapot kita yang disebabkan oleh, mungkin, adanya pekerjaan yang tidak tuntas serta ketidakdisiplinan satker dalam membuat timeline kerja,” ujarnya.

Sasaran proyek dari kegiatan evaluasi kali ini terdiri dari 61 lokasi di seluruh Indonesia, yang terdiri atas 6 lokasi revitalisasi dan pengembangan Asrama Haji dan PLHUT yang menggunakan Pagu Lanjutan/Luncuran SBSN Tahun Anggaran 2021 serta 55 lokasi revitalisasi dan pengembangan Asrama Haji dan PLHUT yang menggunakan anggaran SBSN Tahun 2022. 

Hilman kemudian berharap agar tiap-tiap proyek yang dilaksanakan dapat diselesaikan dengan berfokus kepada target.

“Target pelaksanaan proyek SBSN lanjutan TA 2021 harus dapat diselesaikan paling lambat akhir maret 2022, sedangkan proyek SBSN Tahun Anggaran 2022 harus dapat diselesaikan paling lambat akhir Desember 2022. Bagaimana agar target ini dapat terus kita kawal, mudah-mudahan dapat kita kejar,” harapnya.

Sejumlah strategi untuk mengakselerasi dan memperbaiki pembangunan proyek SBSN akan dilakukan, antara lain monitoring berkelanjutan secara rutin dan ketat untuk mengejar progress dan mengantisipasi kendala yang mungkin terjadi, menambah jumlah pekerja dan pekerjaan dilakukan secara paralel sehingga tidak menunggu pekerjaan lain, menambah jam kerja dengan sistem shift, serta memastikan peralatan dan material yang tersedia.

“Mari kita bersama-sama, saling mengingatkan dan saling membantu, sehingga kita semua bisa berhasil bareng-bareng, lancar bareng-bareng. Dan jangan lupa, visi ini juga harus didengar oleh mitra/vendor yang turut melaksanakan proyek Bapak/Ibu semua,” kata Hilman di akhir sambutannya.

Turut hadir Plt. Sekretaris Ditjen PHU Subhan Cholid, Perencana Ahli Madya Ditjen PHU Slamet, serta para peserta pelaksanaan proyek SBSN yang terdiri dari Kepala Bidang PHU serta pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari masing-masing satuan kerja pelaksana proyek.

Sumber :

https://haji.kemenag.go.id/v4/pandemi-membaik-dirjen-phu-tidak-ada-lagi-alasan-proyek-sbsn-terhambat

No Comments

Leave a Reply:

× Whatsapp Kami sekarang